Kamis, 17 September 2015

Posisi Guru yang Seharusnya


Posisi Guru yang Seharusnya



Hal yang sering terlupakan bagi seorang guru adalah menggap dirinya sebagai perpustakaan hidup, dimana hanya dari dialah sang pengetahuan itu dapat diperoleh, guru menganggap peserta didiknya hanya sebats botol yang siap diisi dengan pengetahuan-pengetahuan yang dianggapnya benar, tetapi mereka lupa bahwa mereka memiliki guru yang lebih hebat dari mereka, guru mereka memiliki guru yang lebih hebat lagi dari guru-guru  mereka. Guru tidak seharusnya angkuh dengan pengetahuannya sehingga berprilaku sombong terhadap  peserta didiknya, karena guru sebenanya hanya sang pemilik ilmu sementara.  SANG pemilik ilmulah yang memberikan segalanya. olehnya itu, guru yang ideal adalah guru yang menganggap  peserta didik tidak hanya dianggap sebagai botol kosong yang siap diisi oleh setiap guru. Jika peserta didik dianalogikan seperti botol maka ini artinya ada batas kapasitas yang dimilikinya, sehingga cepat atau lambat botol tersebut akan penuh dan tidak mampu menampung apapun lagi. Jika seperti ini, Apakah itu tidak bisa dikatakan mati? Atau hanya mati suri dengan ketidakberdayaan?. Olehnya itu, guru dalam mengajar harus mampu memposisikan peserta didik sebagai potensi yang dapat berkembang sesuai dengan kemampuan, pengetahuan serta pengalaman yang diperolehnnya. Tugas guru hanya sebagai pembuka jalan yang kemudian peserta didik masuk didalmnya dan menyelami setiap aspek dengan dirinya sendiri sehingga mereka keluar dengan apa yang mereka peroleh dalam perjalanan belajarnya Dalam Filsafat inilah yang disebut guru yang hidup dan menghidupkan peserta didiknya.

 "Analogi terbatas dari sang penulis kecil"


0 komentar:

Posting Komentar